Pemenang Cerpen Terbaik Undian Pembaca 2012

Pemenang Cerpen Terbaik Undian Pembaca 2012
Mendapat 14 Undian

Monday, August 8, 2011

CERPEN "DJENAR" KARYA SELVIA ANGGAENI (MRS. KUDO)

"DJENAR" KARYA MRS. KUDO
‘’Apa kamu sudah tidak ada rasa yang sama dengan aku?
Diammu membuatku jenuh mas , bicaralah sedikit agar aku tidak menjadi manusia bodoh penuh harapan seperti ini….
‘’Mas, Apa kau mendengarku ? aku hanya minta sedikit saja waktu untuk membicarakan ini… masih adakah beberapa menit dari panjangnya waktu mu untuk sekedar menjawab smsku?
‘’Mas, aku sudah lelah….. telaga penampungan air mataku sudah mengering sedikit demi sedikit,,,
Aku sudah menyerah dari kebisuanmu… Kau menang dari kompetisi ini… hadiahnya adalah kau bisa sepuasnya melumpukan syaraf perasaanku…


***

Banyak sekali sms dan panggilan tak terjawab di benda elektronik yang seperti tempe mendoan ini yang kadang aku menyesal memiliki ini karena selalu mengganggu kehidupanku ketika ia berdering,,,
Ya selalu seperti itu bunyinya,,,
Apa kau tau? aku bingung.. Aku tak tau harus menjawab apa atas pertanyaan pernyataanmu..
Aku punya masalah lain diluar sana selain ini… aku hanya ingin kau mengerti dan memahami,,,
Aku memang seperti ini , kaku dan bisu.. Jangankan kau, keluargaku pun tak pernah mengerti apa yang aku fikirkan.
Aku tidak terbiasa membagi cerita ku layaknya cerpen yang dibaca banyak orang.
Aku mungkin mencintaimu,, TOLONG LAH MENGERTI…
Mengungapkan itu pun keluh bagiku… namun aku harap dia tau…
Setahun bersamanya aku merasa dia yang paling memahamiku..
Dalam diamku , dia bersabar, terkadang dia marah, tapi lebih sering tersenyum mengalah,,,
Kau sangat indah untukku ,, makanya aku takut bila menyakitimu dengan sikap idealism ku.
Harap kamu bisa maklum , dari kecil aku terbiasa hidup sangat sederhana, bahkan untuk jajan sekolahpun aku sulit. Ayahku hanya seorang buruh dengan 3 anaknya yaitu aku, kakak laki laki ku, dan adik perempuanku.
Dari kecil aku tidak suka membaur dengan yang lain, karena kehidupanku berbeda..
Mereka menganggapku aneh, mereka berfikir aku pria autis yang lebih senang menyendiri dan takut kalau ada wanita yang mulai mendekati aku. Setelah pulang sekolah dulu aku terbiasa bekerja keras , paling tidak untuk membantu pamanku berjualan menambah uang sakuku… ya, semua aku tanggung sendiri, aku keras, ya karena kehidupanku mengajarkanku untuk bisa fight . Setelah lulus S1 sambil bekerja aku diterima menjadi PNS di departemen pertahanan.
Waktu SMA aku pernah menyukai seorang gadis, Djenar namanya ..
Dia selalu tersenyum dalam tiap keadaan. Aku sangat senang bila melihatnya dari sudut kelas.
Dan setelah 8 Tahun tidak berjumpa, aku bertemu kembali dan berusaha membuka diri untuk bisa menyapanya lewat sahabatku ravi… Dan, aku pun sekarang memiliki hubungan dengannya. Istilah pacaran atau penembakan tidak pernah terjadi dalam hubunganku yang sangat kaku ini. Hanya dia yang selalu berinteraksi,, aku hanya diam karena menurutku, kita sudah dewasa dan tidak perlu pengakuan apapun, atau perhatian klasik. Mungkin ini yang membuatnya kadang terlihat menyedihkan.. Dengan ketegarannya terkadang aku merasa semakin sulit menjalaninya…
Aku tidak bisa mengimbangi kehidupannya yang selalu menuntut komunikasi,, yang sama sekali aku merasa tidak membutuhkan nya.
Sampai detik ini, dia masih beratahan, namun aku takut terus menyakitinya
Tuhan, aku yakin Tuhan mendengar isi hatiku,walaupun aku tidak pernah berucap sepatah kata.
Aku mencintai Djenar,
Tapi tidak saat ini memang,,,Karena aku mulai kehabisan kata atas semua pertanyaannya,,,
Aku hanya butuh waktu sayang,,,,

7 Bulan sudah aku tidak pernah menghubunginya, dan dia pun sebaliknya, mungkin dia lelah,, atau tertidur panjang karena menunggu terlalu lama..Tapi aku yakin dia masih disana masih berharap mendapat jawaban dariku.. Hingga saat ini tiba, aku berusaha mengumpulkan semua jawaban yang akan aku berikan… Dan aku pun membawa hadiah teindah mungkin untuknya, aku ingin langsung melamarnya, karena ternyata aku sangat membutuhkannya.. Aku tidak mau mebuat dia semakin lama menunggu..

Aku pun mendatangi langsung rumah kontrakannya di Jakarta ,, tapi ternyata dia sudah tidak ada disitu…
Kemana Djenar? Aku kehilangan dia… Sekarang puluhan teleponku tidak bisa masuk, sms ku pun berstatuskan pending semuanya,,, Tidak bisa lagi aku berkomunikasi dengannya…

Hingga akhirnya aku mendapatkan kabar Djenar tahun depan akan menikah dengan Ravi..
Ya Ravi, sahabatku… Sahabatku yang selalu setia mendengarkan keluhan Djenar tentangku..
Sahabatku yang selalu mengingatkanku atas perlakuanku terhadap Djenar yang seharusnya tak ku lakukan…

Semoga kau Bahagia Sayang… Aku yang kalah sekarang,, aku mengakuinya ,, Karena aku sangat mencintaimu dan aku mati didalamnya… Kau akan tetap menjadi yang terindah..
CERPEN DARI INDONESIA

No comments:

Post a Comment